blog ini merupakan curahan tertulis, cita-cita, maupun karya, sebagai bentuk tanggung jawab intelektual dan moral untuk pengembangan ilmu pengetahuan, persembahan dari Encik Akhmad Syaifudin, Faperta Unmul Samarinda.
Friday, June 5, 2009
Eceng gondok (Eichhornia crassipes Mart. Solm.)
Eceng gondok (Eicchornia crassipes Mart. Solm) selain terdapat melimpah juga cenderung mengganggu. Namun demikian di balik ketidak-tahuan orang terhadap keberadaannya itu bnyak potensi yang belum termanfaatkan. Eceng gondok ternyata juga mempunyai beberapa manfaat antara lain sebagai bahan untuk kerajinan, sebagai adsorben logam yang berbahaya dan juga sebagai pakan ternak, namun sampai sekarang enceng gondok tetap dianggap sebagai tanaman pengganggu. Oleh karena itu banyak upaya dilakukan untuk memberantasnya walaupun amat sulit karena pertumbuhannya yang amat cepat. Enceng gondok sebenarnya mengandung lignoselulosa, sedangkan selulosa merupakan bahan untuk pembuatan kertas, selain itu, dengan kandungan selulosanya, enceng gondok bisa juga digunakan sebagai bahan pembuatan bioetanol yang sekarang ini amat diperlukan untuk mengatasi berkurangnya produksi minyak dunia.
Dengan pengelolaan saluran terdapat penumpukan biomassa, maka dapat dilakukan suatu pemanfaatan alternatif terhadap enceng gondok ini dengan jalan pembuatan briket arang. Kandungan selulosa dan senyawa organik pada enceng gondok berpotensi memberikan nilai kalor yang cukup baik. Dengan demikian briket arang dari enceng gondok ini dapat dimanfaatan sebagai bahan bakar alternatif, disamping dapat membuat dampak yang sangat baik pula bagi lingkungan.
Di samping bio arang, eceng gondok dapat pula dibuat sebagai bahan baku biogas. Intinya untuk bio gas ini yang dimanfaatkan adalah gas yang dihasilkan dari proses fermentasi biologisnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment