Monday, February 11, 2013

Prinsip budidaya padi dengan metode SRI


  1. Seleksi benih, hanya benih yang baik yang akan ditanam.  Gunakan campuran air dan garam, beri indikator telur.  Jika telur mengapung, maka  air garam dapat digunakan untuk menyeleksi benih.  Benih yang mengapung disisihkan, dan hanya yang tenggelam yang ditanam
  2. Siapkan pembibitan 'mobile' yaitu pembibitan kering di dalam bak perkecambahan yang mudah dibawa, misalnya besek bambu 
  3. Tanamlah bibit muda berusia kurang dari 12 hari setelah semai (hss) yaitu ketika bibit masih berdaun 2 helai.
  4. Bibit ditanam satu tanaman per lubang dengan jarak 30 x 30, atau 35 x 35 atau lebih jarang.
  5. Memindahkan tanaman bibit harus sesegera mungkin (kurang dari 30 menit) dan harus hati‐hati agar akar tidak putus dan ditanam dangkal.
  6. Pemberian air maksimal 2 cm (macak‐macak) dan periode tertentu dikeringkan sampai tanah pecah (Irigasi berselang/terputus)
  7. Penyiangan sejak awal sekitar 10 hari dan diulang 2‐3 kali dengan interval 10 hari
  8. Dianjurkan menggunakan Pupuk Organik, Kompos, atau pupuk hijau sehingga akan cepat mengembalikan kesuburan tanah serta dapat menghilangkan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman.