Populasi, Sampel/contoh, dan Teknik Sampling
E.A.Syaifudin
Kerja meneliti adalah upaya menyingkap sifat-sifat populasi. Populasi dapat berwujud sekumpulan benda, ataupun sekumpulan makhluk hidup, yang sifat-sifatnya ingin digambarkan dalam bingkai masalahnya. Misalkan, kecepatan memangsa (predasi) Eocanthecona furcellata terhadap Tosea asigna akibat penambahan pakan. Adalah sangat sulit untuk mengamati perubahan perilaku predator dan mangsa di alam, sehingga diperlukan upaya melakukan tiruan alami keadaan alam dalam bentuk yang kecil. Langkah yang dapat ditempuh misalnya melakukan rearing dalam kurungan dan memberi pakan sesuai dengan perlakuan. Hal ini disebut sampling (penarikan contoh) atas populasi. Proses penarikan contoh diupayakan sedemikian rupa, karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya. Umumnya contoh lebih disederhanakan dari populasinya. Akibat penyederhanaan itu, banyak sifat populasi yang tidak dapat diakomodasi dalam contoh. Ini mengacu pada besaran yang disebut galat, yaitu suatu sifat yang muncul, walaupun tidak dirancang. Dalam hal percobaan kecepatan memangsa di atas, galat yang mungkin muncul bolehjadi akibat rasio gender, umur predator, kecocokan terhadap pakan tambahan, dan lain sebagainya.
Untuk mendapatkan sejumlah benda atau sekumpulan makhluk hidup sebagai contoh dari populasi, diperlukan teknik menarik contoh (teknik sampling). Penelitian ilmiah hampir selalu melakukan observasi hanya pada sampel (contoh), dan kemudian menggambarkannya dalam kesimpulan sebagai sifat populasi, kecuali jika penelitinya memiliki waktu, tenaga, dan biaya yang memadai, atau jumlah anggota populasi terbatas. Agar sampel yang ditarik representatif maka diperlukan empat parameter yaitu : variabilitas populasi, besar sampel, teknik penentuan sampel, dan kecermatan memasukkan ciri – ciri populasi. Dikenal teknik penarikan contoh[1] acak sederhana (simple random sampling), penarikan contoh acak berlapis/strrata (stratified random sampling), dan penarikan contoh acak bersistem (systematic random sampling). Penarikan contoh acak sederhana: Misalkan, ada 100 pekebun kopi. Ingin diketahui rata-rata produksi, ragam contoh, simpangan
[1]) Hitam, H. 1980. Dasar-dasar teori dan penggunaan teknik pengambilan contoh dalam inventarisasi hutan. Pradnya Paramita,
No comments:
Post a Comment